Jumat, 20 Agustus 2010

Kontribusi Pelaku Publik Pelations dalam Meningkatkan Ekonomi Perusahaan

DISUSUN OLEH :
NAMA : ROY ROMMEL PANGARIBUAN
NIM : 09 7151 0599
FAKULTAS : ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN : PUBLIC RELATIONS
DOSEN : KOEN HENDRAWAN, S.E.,M.M.
MATA KULIAH : EKONOMI PERUSAHAAN

PENDAHULUAN

Apabila berbicara tentang ekonomi perusahaan, banyak hal yang bisa dibahas. Yang menjadi pilar utama untuk meningkatkan perekonomian perusahaan adalah memahami dan menerapkan ekonomi mikro sesuai dengan bidang dan lahan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Promosi dan publikasi merupakan salah satu pendobrak omset penjualan yang pada akhirnya menaikkan provit atau keuntungan perusahaan.
Public Relations merupakan bagian dari perusahaan yang mempunyai kontribusi dalam meningkatkan ekonomi perusahaan. Bagai mana cara pelaku public relations dalam meningkatkan keuntungan pada perusahaan secara tidak langsung ?, jawabannya ada pada makalah ini, akan dibahas secara detail.
‘Kontribusi Pelaku Public Relations dalam Meningkatkan Ekonomi Perusahaan‘ merupakan bentuk apresiasi dari penulis untuk memaparkan berbagai kebijakan pelaku public relations yang secara tidak langsung mampu mengarahkan public untuk bersimpati dengan perusahaan atau produk yang dipasarkan. Dalam menjalankan kegiatannya pelaku public relations berjalan beriringan dengan bagian pemasaran. Kerjasama yang dihasilkan akan berdampak positif pada kemajuan mobilitas perusahaan.
Tentunya penulis masih memiliki banyak kekurangan baik dari Ilmu maupun dari pengalaman langsung dalam dunia nyata bisnis, tidak sedikit kesalahan penulisan atau pemahaman dalam menyelesaikan makalah ini, untuk itu penulis memohon maaf. Penulis mengucap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelancaran pembuatan makalah ini, ucapan terimakasih kepada semua orang yang telah membantu pembuatan makalah ini.

Penulis,
Roy Rommel Pangaribuan

RUMUSAN MASALAH :
Kontribusi Pelaku Public Relations Dalam Meningkatkan Ekonomi Perusahaan
Untuk mendirikan sebuah perusahaan diperlukan beberapa hal yang harus dipenuhi. Selain modal atau biaya yang memadai hal yang tidak kalah penting adalah Ilmu yang menunjang pembentukan perusahaan tersebut. Ilmu yang harus dikuasai adalah salah satunya Ilmu Ekonomi. Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk memcapai kemakmuran. Ilmu ekonomi merupakan perpaduan ilmu social dan ilmu eksakta.
Ilmu ekonomi yang paling mendukung dalam terbentuknya suatu perusahaan adalah ilmu ekonomi mikro yakni : analisa biaya dan manfaat, teori permintaan dan penawaran, elastisitas, model-model pasar, industri, teori harga dan teori produksi
Yang tidak kalah pentingnya, setelah terbentuknya perusahaan harus melakukan perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan pengawasan (fungsi manajemen).
Perusahaan tujuannya adalah untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebelum produksi dijalankan sebaiknya perusahaan sudah harus memasarkan produk yang hendak dihasilkan. Pemasaran didefinisikan sebagai pelaksana dari kegiatan dunia usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pemakai. Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam menghantarkan perusahaan untuk memperoleh provit atau keuntungan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh divisi pemasaran sebelum mengambil suatu keputusan. Tiga hal yang selalu diprioritaskan oleh divisi pemasaran adalah orientasi pelanggan, orientasi laba dan koordinasi dan integrasi dari kegiatan-kegiatan pemasaran.
Ketiga hal yang diprioritaskan oleh pihak pemasaran tersebut diatas akan tercapai dengan baik apabila ada kerjasama antara divisi pemasaran dengan divisi public relations. Public relations atau humas memiliki peranan yang sangat besar dalam mendobrak suksesnya penjualan secara tidak langsung pada sebuah produk. Public relations adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Tujuan dari Public relations adalah untuk mengubah opini public, yang sebelumnya publik antipati terhadap suatu perusahaan menjadi biasa, kemudian mengubah opini public yang biasa menjadi simpati bahkan empati terhadap perusahan yang bersangkutan. Simpati dan empati publik merupakan posisi puncak dalam tujuan adanya kegiatan public relations. Dengan kejujuran berlandaskan pada keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang matang, pelaku public relations akan dapat menjalankan tugasnya secara maksimal. Ada beberapa teori dan strategi yang harus dimiliki oleh pelaku public relations. Setiap kebijakan yang dijalankan oleh pelaku public relations berhubungan dengan public. Tindakan pelaku public relations lansung dapat dirasakan manfaatnya oleh perusahaan. Adapun kegiatannya adalah publikasi, event, membuat berita, merangkul komunitas, merancang dan membuat identitas perusahaan serta melakukan lobi dengan pihak yang berhubungan dengan perusahaan.
Opini public yang positif terhadap perusahaan atau produk yang dihasilkan menjadi awal dasar dari perusahaan untuk memasarkan barang atau jasanya kepada publik. Pemasaran dan public relation melakukan kerjasama dalam pemilihan kata-kata atau kalimat yang tepat untuk dipergunakan dalam publikasi sebuah produk. Kegunaannya adalah agar pengenalan produk tepat mengena pada sasaran secara jelas serta menarik minat publik untuk menggunakan produk atau jasa tersebut. Tujuan akhirnya adalah untuk memperoleh aset penjualan yang sebanyak-banyaknya dengan keuntungan tertentu atau banyak pula.






LANDASAN TEORI

Sehubungan dengan tema yang diangkat yakni membahas pengaruh dari kegiatan yang dilakukan oleh pelaku public relation terhadap peningkatan ekonomi perusahaan, maka yang menjadi landasan teori yang akan dibahas adalah tentang teori-teori yang diperankan oleh pelaku public relations. Adapun teori yang biasa dipergunakan oleh pelaku public relation adalah teori tentang hubungan manusiawi serta teori public relations dalam perencanaan, pembentukan sebuah merk dan citra.
Ruang lingkup pekerjaan public relations “Pendekatan Teoritis dan Praktis oleh Dr. Yosal Iriantara & A. Yani Surachman, S. Sos. (Penerbit: Simbiosa Rekatama Media, 2006)” :
- Publication & publicity
- Events
- News.
- Community Involvement
- Identity-Media atau media relations
- Lobbying
Jenis –jenis hubungan antar manusia :
- Intrapribadi
- Antarpribadi
- Kelompok Kecil
- Organisasi
- Publik
- Antarbudaya
- Masa
Langkah- langkah dalam memulai suatu hubungan :
- Meneliti Kualitas
- Melihat Lampu Hijau
- Membuka Perjumpaan
- Topik Yang Memadukan
- Ciptakan Citra Yang Menyenangkan
- Rencanakan Pertemuan Kedua
Perencanaan Merk dan Citra secara tepat.
Merk dan citra memiliki andil dalam berhasilnya sebuah barang atau jasa dipasaran. Potensi pelaku public relations dalam pembentukan citra. Citra Adalah Persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol perusahaan. (Philip Kottler: 2002)














PEMBAHASAN
Ruang lingkup pekerjaan public relations “Pendekatan Teoritis dan Praktis oleh Dr. Yosal Iriantara & A. Yani Surachman, S. Sos. (Penerbit: Simbiosa Rekatama Media, 2006)” :
• Publication & publicity: memperkenalkan perusahaan kepada publik. Misalnya: membuat tulisan yang disebarkan ke media. Meski kegiatan ini tidak ada hubungannya dengan periklanan atau pemasaran akan tetapi kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan kepada public atau masyarakat. Penyebaran informasi ini akan berdampak pada opini public untuk mempergunakan barang atau jasa karena produk tersebut dihasilkan dengan baik sesuai dengan kelebihan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
• Events: mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra. Banyak macam atau ragam kegiatan yang akan digelar, tentunya yang menjadi patokan adalah jenis event harus mempunyai hubungan atau kaitan dengan perusahaan, barang atau jasa yang dihasilkan. Tujuannya adalah untuk merangkul masyarakat agar mengenal perusahaan, mencerminkan betapa memasyarakatnya perusahaan dengan public.
- Kegiatan-kegiatan informal: outbond, lomba olah raga, makan bersama, darmawisata, dll.
-Kegiatan-kegiatan formal: media gathering, press tour, press receptions, launching produk, dll.

• News: membuat produk-produk tulisan Public Relations seperti press release, newsletter, berita, artikel, dsb.hampir sama pengertiannya dengan publikasi. News atau berita identik dengan publikasi secara detail kepada public, dengan menggunakan media massa. Penyebaran informasi ini bukan merupakan bentuk dari iklan. Kelebihan yang layak diinformasikan kepada masyarakat adalah nilai lebih yang dimiliki sehingga merupakan suatu kebanggan bagi perusahaan bahkan bagi Negara. Cara ini merupakan salah satu cara untuk membentuk opini public yang positif tentang perusahaan yang pada akhirnya akan membuat public simpati dan akan menggunakan produk barang atau jasa yang dihasilkan.
• Community Involvement: membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitar. Tidak beda jauh dengan event, yang membedakan adalah kegiatannya dikhususkan pada komunitas tertentu. Penyampaiannya lebih spesifik, tetapi tujuannya adalah untuk membentuk citra yang baik di mata masyarakat.
• Identity-Media atau media relations: identity yang dimaksud adalah pembentukan sebuah identitas yang layak untuk di publikasikan sehinggan suatu perusahaan mempunyai sebuah identitas atau perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat karena memiliki sebuah ciri khas. Ciri khas tersebut dapat dibentuk dari berbagai hal, misalnya : warna, logo, seragam, semboyan dan lain sebagainya.
• Lobbying: memiliki keahlian persuasif dan negosiasi dengan berbagai pihak. Lobby bisa dilakukan dengan public internal dan public eskternal. Tujuannya agar pihak yang dilobby setuju dengan apa yang hendak disampaikan oleh pelaku public relations.

Jenis –jenis hubungan antar manusia :
Setiap pelaku public relation harus memahami berbagai macam hubungan dalam berkomunikasi. Kegunaannya adalah untuk mengetahui komunikan secara detail sehingga dengan tepat dan cermat dapat menggunakan jenis hubungan yang hendak dipergunakan untuk melakukan pendekatan. Adapun macam-macam dari hubungan tersebut adalah :
- Intrapribadi yakni Komunikasi yang menerangkan bagaimana orang menerima informasi, mengolah, menyimpan dan menghasilkannya kembali.
- Antarpribadi : Komunikasi dua orang (diad) merupakan satuan terkecil interaksi manusia. Tanpa disadari, komunikasi yang terjadi di antara 2 orang, mempengaruhi citra kita dan membantu kita mengenali orang lain juga. Kenyataannya, hubungan yang akrab merupakan hubungan yang jumlahnya paling sedikit.
- Kelompok Kecil : komunikasi yang terjadi pada sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka (De Vito, 1997):
- Organisasi : hubungan yang terjadi pada dua atau lebih organisasi
- Publik : komunikasi yang dilakukan dengan melibatkan public untuk menyampaikam informasi dan timbale baliknya
- Antarbudaya : komunikasi yang dilakukan dimana antara komunikator dan komunikan mempunyai perbeaan budaya. Komunikasi ini dituntut untuk memahami budaya dari lawan bicara.
- Massa : komunikasi yang dilakukan dengan melibatkan lapisan masyarakat sebagai komunikan dengan menggunakan media massa sebagai sarana komunikasi baik media cetak, elektronik dan media on line.
Pengenalan dan pemahaman komunikan baik secara psikologi maupun secara sosiologi merupakan penunjang komunikasi diantara dua hubungan. Apabila hal ini dapat terlaksana, pelaku public relation tidak akan menemui kesulitan yang berarti untuk menyampaikan pesan kepada public atau masyarakat, melalui pendekatan yang diperlukan sesuai dengan jenis-jenis hubungan tersebut diatas.

Langkah- langkah dalam memulai suatu hubungan :
Sesuai dengan macam-macam hubungan yang telah disebutkan, ada enam hal yang sangat dibutuhkan dalam memulai suatu hubungan yakni :
- Meneliti Kualitas : dapat digambarkan bahwa seorang public relations harus mengetahui kualitas dirinya dan orang yang akan dihadapi. Untuk memulai hubungan dengan orang tersebut diperlukan berbagai informasi sehingga tidak sampai terjadi kesalahpahamam dan kekurangan informasi.
- Melihat Lampu Hijau : setiap peluang harus dengan jeli diperhatikan. Pengalaman yang matang akan membuat seorang public relations dapat melihat kesempatan yang ada sehingga dapat menyalurkan pesan yang hendak disampaikan.
- Membuka Perjumpaan : tanpa ada perjumpaan hubungan akan sulit dijalankan. Tidak harus melalui tatap muka secara langsung, tetapi bisa dengan menggunakan media sebagai alat komunikasi. Perjumpaan adalah lebih tepatnya pada penyampaian informasi tepat pada sasaran.
- Topik Yang Memadukan : dibutuhkan kecermatan dalam mengumpulakan bahan atau informasi yang hendak disampaikan kepada public. Hal ini menjadikan topic yang hendak dibahas atau disampaikan dapat mengena secara benar sesuai dengan pokok bahasan secara terperinci dan mudah dipahami.
- Ciptakan Citra Yang Menyenangkan : yang dimaksud dengan citra yang menyenagkan adalah mengekspor seluruh hal-hal positive dari perusahaan sehingga komunikan dapat memahami kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
- Rencanakan Pertemuan Kedua : pertemuan kelanjutan adalah menjelaskan bahwa adanya ketertarikan dari publik dengan perusahaan, baik itu karena barang atau jasa yang dihasilkan. Perencanaan ini juga dilakukan untuk menjadikan masyarakat sebagai pelanggan, sehingga akan mempunyai hubungan yang berkesinambungan.

Merk dan Citra :
Merk adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produk yang dihasilkan untuk membantu penjualan dan menglompokkan produk dan layanan yang dimiliki dalam satu kesatuan guna membedakan produk tersebut dengan produk pesaing sejenis lainnya. Pelaku public relations harus memperhatikan langkah-langkah dalam menentukan sebuah merk, diantaranya :
- Temukan Nama merk yang memang unik dan tdk gampang ditiru. Bersifat berbeda (distinctive), dan sulit ditiru.
- Jangan gunakan nama generik
- Jadilah yang pertama dalam bidangnya
- Jangan asosiasikan merk dengan kategori produk dalam penyebutan nama merknya.
Tiga tahapan merk yang hendak dicapai :
- National Brand : merk yang dapat menguasai pasar dalam skala nasional
- Regional Brand : merk yang dapat menguasai pasar dalam skala regional atau satu kawasan ( terdiri dari beberapa Negara yang berdekatan )
- International Brand : merk yang dapat menguasai pasar dalam skala global atau dunia.
Pencapaian sebuah tahapan merk bukanlah hasil yang mudah, kerjasama antara divisi pemasaran dan divisi public relations sangat dibutuhkan. Tidak sedikit dari sebuah merk yang telah diluncurkan mengalami kegagalan di pasar. Merk yang telah ditentukan sesuai dengan syarat – syarat yang telah disebutkan diatas, tidak lantas dapat diterima dipasar, dibutuhkan promosi yang bagus secara berkesinambungan.
Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan memiliki citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. (Katz;1994)
Keguanaan dari citra adalah :
1. Menciptakan Public Understanding (Pengertian Publik); pengertian belum berarti persetujuan atau penerimaan, persetujuan belum berarti penerimaan.
2. Public Confidence (Kepercayaan publik); Publik percaya bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas dan reputasi yang baik.
3. Public Support ; adanya dukungan dari publik terhadap produk yang dihasilkan dlm bentuk materil dan spiritual.
4. Public Cooperation; adanya kerjasama dari publik terhadap produk.jika ketiga tahapan diatas dapat dilalui maka akan mempermudah adanya kerja sama dari publik yang berkepentingan
Merk dan citra harus bisa diciptakan oleh setiap public relations agar sebuah perusahaan dapat mengalami kemajuan diberbagai bidang.



KESIMPULAN
Public relations tidak secara langsung dapat memajukan atau meningkatkan penjualan dalam dunia bisnis. Public relations bertujuan untuk menciptakan opini public yang positif, yang merupakan langkah awal untuk mendapatkan perhatian publik bahkan memperoleh simpati dari public. Langkah ini merupakan langkah awal di mana perusahaan baik hasil produksi barang maupun jasa dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Merk yang diciptakan sesuai dengan syarat-syarat pembentukan merk akan dapat dipertahankan karena citra baik perusahaan yang telah dibangun oleh public relations dapat mengena tepat dihati masyarakat atau pelanggan. Hal ini mempermudah pemasaran untuk memasarkan produknya dengan berbagai strategi marketing, salah satunya dengan promosi atau periklanan. Tujuan akhirnya adalah untuk memperoleh omset penjualan yang meningkat, sehingga provit atau keuntungan perusahaan pun ikut meningkat. Public relation mempunyai kontribusi yang besar dalam meningkatkan ekonomi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Joseph A Devito Referensi Human Relations
Dr. Yosal Iriantara & A. Yani Surachman, S. Sos. Pendekatan Teoritis dan Praktis (Penerbit: Simbiosa Rekatama Media, 2006).
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Catur Sugiyanto. Ekonomi Mikro: Ringkasan Teori, Soal, Trik dan Jawaban. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
Koen Hendrawan, S.E.,M.M. Diktat Materi Kuliah Ekonomi Perusahaan Fakiltas Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur.
Yuniany Haffel, S.E.,M.Si. Diktat materi kuliah Perencanaan Merk dan Citra, Universitas Budi Luhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar